SISTEM PERHITUNGAN PAJAK PPH 21 VERSI TPG PAI 2019

Setelah sebelumnya di tahun 2018; sistem perhitungan Pajak khusus untuk Tunjangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam (TPG GPAI) atau lebih dikenal dengan Tunjangan Sertifikasi PAI menerapkan Tunjangan Pajak Progresif/Pph 21 Non final; maka pada tahun 2019 ini Dirjen Pendidikan Islam khususnya Direktorat PAI-nya kembali mengubah ketentuan tersebut, dengan menggunakan Sistem Perhitungan Pph 21 Pajak Final.

Ada perbedaan mendasar; tentang dua sistem perhitungan pajak ini, khususnya berkaitan dengan Tunjangan Sertifikasi GPAI. Kalau sistem perhitungan pertama (progresif), besarnya persentasi pajak ditentukan oleh : Besarnya Gaji Netto dan Gaji Pokok serta banyaknya tanggungan Guru PAI (anak dan suami/isteri) yang nantinya akan menentukan besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak. Sedangkan sistem perhitungan PPH 21 final persentasi pajaknya hanya  ditentukan oleh Pangkat/Golongan Guru PAI.  

Dua sistem perhitungan ini sebenarnya telah saya bahas (walaupun secara singkat) dalam tulisan saya terdahulu yang berjudul : SISTEM PERHITUNGAN SERTIFIKASI GURU PAI 2018. Tulisan berikut ini hanya mencoba kembali mencontohkan dan membanding besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh seorang Guru PAI dengan menggunakan Sistem Pajak Pph 21 Non Final atau Progresif dan Pajak Pph 21 Final.   

Sebelumnya mari kita lihat dulu Kepdirjen Pendis No 7180 Tahun 2018, yang merupakan Petunjuk Teknis Pembayaran TPG GPAI tahun 2019, khususnya point perpajakan (halaman 26) yaitu :

Selanjutnya mari kita pelajari contoh kasus berikut :

Guru A adalah seorang guru PAI Golongan 4b  dengan Masa Kerja 20 tahun, dengan jumlah tanggungan 1 orang isteri dan 2 orang anak. Berdasarkan SE-15/PB/2019, maka  Gaji Pokok beliau adalah   4,326,700 dan dari Daftar Gaji didapat Gaji bersih beliau sebesar Rp.  5,107,900. 

Dari data tersebut bagaimanakah besar Pajak Pph 21 nya jika kita menerapkan Sistem Pajak Progresif/Non Final dan Pajak Final…?

JAWAB :

A.     Menggunakan Pajak Progresif/Pph 21  Non Final

Dengan menggunakan sistem perhitungan ini, maka data yang diperlukan adalah

Golongan dan Masa Kerja 4b, 20 tahun

dengan Gaji Pokok                                         = Rp. 4,326,700

Gaji Netto                                                        = Rp. 5,107,900

Jumlah tanggungan Isteri dan Anak           = 3 orang

Dari data di atas diperoleh :

Penghasilan Tidak Kena Pajak                     = Rp. 5,625,000 (dengan tanggungan 3 orang)

Penghasilan Kena Pajak                                = Rp. 3,809,600 (4,326,700+5,107,900-5,625,000)

Persentasi Pajak Pph 21                                = 5% (lihat Kepdirjen 5371 tahun 2017)

Maka besarnya pajak adalah                       = Rp. 190,480 (5% x 3,809,600)

B.     Menggunakan Pajak Pph 21  Final

Dengan menggunakan sistem ini data yang diperlukan cuma Golongan dan masa kerja 4b, 20 tahun

Dengan Gaji Pokok                                        = Rp. 4,326,700

Dari Golongan 4b diketahui Pph 21            = Rp. 15%

Maka Besar Pajak Pph 21 finalnya             = Rp. 649,005 (15% x  4,326,700)

Jadi dengan kasus sama namun dengan menerapkan sistem perhitungan pajak di atas yang berbeda diperoleh nilai persentasi pajak yang berbeda begitu juga dengan jumlah nominalnya.