INDONESIAKU

Dalam Junis Penyaluran TPG Tahun 2017, yang tertuang Dalam Kepdirjen Pendis No 2344 Tahun 2017, yang ditandatangani pada bulan April 2017, ada point yang banyak diperdebatkan, yaitu Apakah Golongan II yang sudah sertifikasi berhak untuk mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) apa tidak....???? Kasus ini banyak terjadi karena adanya Guru yang pada awalnya diangkat menjadi CPNS dari   golongan II, namun dalam perjalanan karernya melanjutkan Studinya sampai S1 dan mengikuti Proses sertifikasi Guru PAI dengan mengandalkan Ijazah S1 tersebutnya sampai mendapatkan Sertifikat sebagai Guru PAI Profesional. Namun dalam Kepangkatannya belum atau masih dalam proses penyesuian Ijazah. Secara eksplisit, dalam Kepdirjen No. 2344 memang tidak disebutkan apakah Gol. II tesebut mendapatkan TPG apa tidak. Namun, Dalam Kriteria khususnya disebutkan bahwa.…. Guru PAI yang mendapatkan sertifikat Pendidik PAI, namun Belum S1 dan memenuhi kriteria sebgaimana dimaksud Peraturan pemerinta

Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya keluar juga Petunjuk Teknis (Juknis) Penyaluran Tunjangan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam   (PAI) tahun 2017. Juknis ini dikeluarkan oleh Dirjen Pendis dengan Nomor Surat Keputusan 2377 ditandatangani pada tanggal 25 April 2017, karena baru ditanda tangani di akhir April 2017 maka juknis ini baru diterima oleh Kantor Kemenag Kabupaten di awal bulan Mei 2017. Juknis ini sedikit terlambat jika dibandingkan dengan Juknis untuk Pencairan Guru Profesi untuk Guru Madrasah yang telah dipublikasi pada bulan April 2017 ( Kep Dirjen Pendis No.7394   Tahun 2016 ). Jika dibandingkan dengan Juknis tahun sebelumnya, yaitu Juknis tahun 2016 (Kep Dirjen pendis No.5377 Tahun 2016), Juknis Tahun 2017 ini memiliki seedikit perbedaan, diantaranya.    ADANYA JUKNIS UNTUK PAI/PENGAWAS PNS DAN NON PNS Kalau di tahun 2016 Juknis yang mengatur pencairan tunjangan profesi guru (TPG) PAI hanya diatur dalam 1 Surat Keputusan/1 Juknis, maka untuk tahun 201

Dalam sebuah perjalanan, dimana kita harus menginap di sebuah hotel dan ketika diharuskan untuk mengisi ulang baterai HP kita (baca : Charger) mungkin kita akan menemukan faslilitas untuk charger HP kita dalam bentuk colokan lobang tiga. Suatu yang tidak biasa dengan lobang colokan di rumah kita (Indonesia khususnya) , yang biasanya cuma lobang dua, sehingga kita langsung bisa memasukan kaki charger HP kita ke lobang colokan listrik tersebut.    Jika kita berada di daerah yang familiar bagi kita mungkin tidak sulit untuk mencari alat tambahan berupa “Kaki Tiga” di toko-toko terdekat, tempat kita menginap. Berbeda ketika kita berada di tempat baru yang tidak kita kenal sama sekali , maka mungkin kita akan menemui kesulitan untuk mencari alat tambahan tersebut . Atau katakanlah ketika keadaan sudah larut malam atau stock barang yang kita cari sedang kosong sedangkan HP kita sangat penting untuk dicharger... APAKAH YANG HARUS KITA LAKUKAN.... Sebenarnya ada car